Perdagangan CFD vs Saham sering disalahpahami karena sama-sama “bermain” pada pergerakan harga. Namun keduanya berbeda struktur, hak, biaya, dan eksekusi. Artikel ini merangkum esensi dua sumber menjadi panduan profesional yang ringkas agar kalian memahami apa itu CFD, apa itu saham, perbedaan kunci, dampak praktis, dan contoh perhitungan.
Apa Itu CFD (Contract for Difference)?
CFD adalah instrumen derivatif yang nilainya berasal dari aset dasar, saham, indeks, komoditas, forex, hingga kripto. Saat membuka posisi CFD, kalian tidak memiliki aset dasarnya; kalian berspekulasi atas arah harga. Keunggulannya : bisa long (buy) ketika memperkirakan harga naik atau short (sell) ketika menilai harga turun. Karena tidak ada kepemilikan, hak suara dan dividen tidak berlaku. Broker CFD menyediakan leverage, misalnya 1:10 hingga 1:100, yang menurunkan kebutuhan modal awal namun memperbesar potensi risiko.
Apa Itu Perdagangan Saham Biasa?
Membeli saham berarti memiliki bagian kepemilikan perusahaan. Kalian berhak atas potensi capital gain, dividen, serta, pada kondisi tertentu, hak suara. Karena menyasar pertumbuhan nilai perusahaan, pendekatan ini lazim diposisikan sebagai strategi jangka menengah-panjang. Short selling pada saham dimungkinkan melalui mekanisme pinjam-meminjam (margin), tetapi tidak selalu tersedia untuk setiap investor dan pasar.
Perbedaan Kunci : Ringkas dan Praktis
- Kepemilikan : Saham = punya bagian perusahaan; CFD = tidak ada kepemilikan.
- Arah peluang : Saham umumnya untung saat harga naik; CFD bisa untung saat naik maupun turun (long/short).
- Leverage & modal : Saham biasanya 1:1 (margin terbatas); CFD menawarkan leverage lebih tinggi sehingga setoran awal relatif kecil.
- Eksekusi & DoM : Pada saham, order masuk ke buku antrian bursa dan Depth of Market (DoM) terlihat. Pada CFD, eksekusi instan tanpa antrian DoM.
- Dividen : Saham berpotensi dividen; CFD tidak memberikan hak dividen karena tidak ada kepemilikan.
- Biaya : Saham umumnya komisi broker. CFD biasanya komisi (bila ada) + spread, dan berpotensi swap untuk posisi menginap.
- Kegunaan : Saham cocok untuk akumulasi nilai jangka panjang; CFD lebih luwes untuk taktik jangka pendek (day trading/scalping), meski posisi long jangka lebih lama juga mungkin.
Dampak pada Strategi & Manajemen Risiko
Leverage pada CFD membuat sizing posisi menjadi krusial. Margin kecil memang memudahkan akses, tetapi volatilitas akan memengaruhi ekuitas lebih cepat. Karena itu, disiplin Stop Loss, penentuan Risk/Reward, dan pembatasan eksposur per posisi wajib ditegakkan. Pada saham, karena tanpa leverage besar, fluktuasi ekuitas cenderung lebih “lambat”, namun risiko pasar tetap nyata, termasuk gap pada pembukaan bursa, sentimen sektor, dan kinerja fundamental emiten.
Contoh Perhitungan Sederhana
CFD (long) : kalian membeli 1 kontrak pada $10 dan menutup di $15. Keuntungan kotor = $5 per unit dikali jumlah unit. Keuntungan bersih = keuntungan kotor − biaya (spread/komisi/swap bila ada).
CFD (short) : kalian menjual pada $10, lalu menutup di $8. Selisih $2 per unit menjadi keuntungan kotor, dikurangi biaya terkait.
Saham: kalian membeli di $20; ketika harga naik ke $25 dan dijual, capital gain = $5 per lembar, dipotong komisi. Jika emiten membagikan dividen, itu tambahan imbal hasil yang tidak tersedia pada CFD.
Faktor Eksekusi yang Sering Terabaikan
- Likuiditas & spread: CFD mengandalkan kuotasi broker/liquidity provider; spread bisa melebar saat volatil. Pada saham, spread dan antrean order tercermin di DoM.
- Jam pasar: Saham mengikuti jam bursa. Banyak CFD menyediakan jam perdagangan lebih panjang atau nyaris 24/5 untuk indeks/forex, membantu fleksibilitas tetapi menuntut kedisiplinan.
- Penyesuaian korporasi: Saham terdampak aksi korporasi (stock split, rights issue, dividen). Pada CFD, broker dapat melakukan penyesuaian harga/kontrak tertentu, tetapi kalian tidak menerima hak kepemilikan.
Kapan Memilih CFD vs Saham?
- Pilih CFD bila prioritas kalian adalah fleksibilitas arah (long/short), kebutuhan modal awal lebih rendah, dan strategi aktif jangka pendek yang memanfaatkan momentum. Pastikan memahami margin call, swap, serta dampak spread terhadap Entry/SL/TP.
- Pilih Saham bila tujuan kalian akumulasi kekayaan jangka panjang, menginginkan potensi dividen dan kenyamanan kepemilikan aset riil. Tetap terapkan diversifikasi, evaluasi fundamental, dan rencana portofolio.
Checklist Keputusan Cepat
- Apa horizon waktu kalian? 2) Apakah kalian siap dengan leverage? 3) Apakah dividen penting? 4) Apakah kalian butuh opsi short? 5) Seberapa ketat biaya dan spread memengaruhi sistem kalian?
Praktik Terbaik Sebelum Memulai
Sebelum membuka akun, bandingkan struktur biaya (komisi, spread, swap), kebijakan eksekusi (requote, slippage), serta kualitas platform (stabilitas, tipe order, integrasi mobile). Uji strategi kalian di akun demo untuk memeriksa apakah biaya dan spread realistis terhadap target Risk/Reward. Untuk CFD, pahami biaya pendanaan posisi menginap. Pada saham, perhatikan minimal nilai pembelian per lot, aturan margin, serta kemungkinan pembatasan short selling di pasar tertentu. Disiplinkan pencatatan jurnal trading untuk evaluasi objektif.
FAQ Singkat
Apakah CFD cocok untuk investasi jangka panjang? Bisa, tetapi biaya pendanaan dan volatilitas leverage membuatnya kurang efisien dibanding kepemilikan saham.
Apakah saya tetap bisa menerima “dividen” di CFD? Kalian tidak menerima dividen sebagai pemegang hak, tetapi beberapa broker melakukan penyesuaian harga saat ex-dividend, itu bukan dividen.
Mana yang lebih “murah”? Tergantung gaya kalian: CFD tampak murah karena modal awal kecil, tetapi biaya tersembunyi (spread/swap) harus dihitung. Saham mungkin komisi lebih jelas, namun butuh modal lebih besar.
Kesimpulan
Perdagangan CFD vs Saham memiliki tujuan dan mekanisme berbeda. CFD unggul pada fleksibilitas arah dan efisiensi modal, tetapi menuntut kontrol risiko ketat. Saham memberikan kepemilikan, potensi dividen, dan cocok untuk membangun nilai jangka panjang. Dengan memahami perbedaan struktur, biaya, eksekusi, serta contoh perhitungannya, kalian dapat menyelaraskan pilihan instrumen dengan profil risiko, tujuan finansial, dan gaya trading masing-masing.